Ketika sebuah rivalitas menjadi sebuah persahabatan

PERSIJA ya saya adalah seorang supporter persija, pahit dan manis ketika mendukung club ini sudah banyak saya rasakan, banyak cerita ketika saya mendukungnya bisa melihat dan merayakan saat club ini juara di tahun 2001 itu suatu kenangan yang tak mungkin bisa saya lupakan dan di tahun 2005 saya hampir kehilangan nyawa saat itu distadion GBK senayan terjadi keributan yang lumayan besar dengan supporter persipura yang menjadi lawan persija di final liga, tapi allhamdulillah saya masih diberikan umur oleh allah swt sampai saat ini, sampai saya menulis artikel ini.

Kadang kala juga saya merasa tersinggung ketika supporter persija kerap kali dikambing hitamkan ya contohnya pernah ada yang bilang “wah kalo persija main pasti jakarta macet” menurut saya orang yang berpikirian seperti itu, hanyalah orang bodoh ya wong persija gak main aja jakarta udah macet kok ya jadi jangan salahkan persija dan supporternya.

Ada lagi yang bilang “kalau persija main pasti rusuh” yah lagi-lagi saya bilang hanya orang bodoh yang punya pikiran seperti itu, ya jangan di pukul rata semua supporter persija rusuh. Banyak kok diantara ribuan supporter persija datang ke stadion dengan tertib masuk ke stadion membeli tiket begitu pula supporter-supporter lain menurut diri saya pribadi gak semuanya mereka suka dengan kerusuhan bahkan diantaranya sudah jenuh dengan kerusuhan.

Sebagai contoh supporter persija dan supporter persib itu katanya bagaikan kucing dan anjing saya tak bilang mana yang jadi kucing mana yang jadi anjing ini hanya sebuah contoh saja, permusuhan kedua supporter ini bisa dibilang sudah berakar jadi untuk mendamaikan kedua supporter ini sangatlah sulit ya walaupun saya percaya suatu hari nanti kedua supporter ini bisa rukun dan duduk bersama di dalam stadion.

Contohnya saya, memang dulu saya sangat membenci viking (supporter persib) karena saya pernah punya pengalaman yang tak mengenakan ketika bertemu beberapa orang supporter ini ketika tengah berkunjung ke tanah pasundan, tanah yang jadi basis para pendukung persib , tepatnya didaerah botol kecap puncak saat saya sedang beristirahat dengan kedua orang tua dan saya sedang ingin membeli rokok saya bertemu dengan beberapa supporter ini, saat itu memang saya sedang memakai kemeja berwarna oren yang memang ada lambang club sepakbola yang saya dukung (persija). tiba-tiba saya di hampiri mereka, saat salah satu dari mereka hendak memukul datanglah beberapa bobotoh (supporter persib) yang mencoba melerai dan melindungi saya.

Yah untungnya saat itu ada beberapa bobotoh yang sempat melindungi saya seandainya mereka tak ada mungkin tak tau apa yang selanjutnya akan terjadi kepada diri saya. Dari kejadian itu saya mempunyai penilaian sekaligus membuat saya harus menyingkirkan rasa benci kepada semua supporter “persib” ternyata tak semuanya seperti itu.

Semenjak kejadian itu saya mencoba membuka tali persaudaraan kepada beberapa supporter ”persib” dan allhamdulillah saat ini saya mempunyai beberapa sahabat yang harusnya menjadi rival untuk club yang saya dukung. Sudah banyak yang jenuh dengan permusuhan ini dan sudah banyak yang bosan melihat korban berjatuhan diantara kedua supporter ini, korban yang jatuh ketika kedua club sepakbola ini bertemu ataupun ketika hanya tak sengaja bertemu di jalan.

Apakah salah jika yang seharusnya menjadi rival kita malah menjadi sahabat kita, dan apakah itu dilarang spertinnya tidak kembali ke diri kita masing-masing.

Intinya saling menghormati satu sama lain dan bagaimana kita respect kepada mereka dan mereka pun akan respect kepada kita.

Kami sudah lelah dengan permusuhan ini, kami sudah bosan melihat korban berjatuhan mau sampai kapan permusuhan ini di lestarikan. Kami bosan, kami lelah persetan untuk kalian semua yang menganggap permusuhan ini penting biarkanlah kami bersahabat dan biarkanlah kami melangkah bersama walau kami adalah rival.


Didalam stadion kita adalah rival tapi di luar stadion kita adalah sahabat

Ketika sebuah rivalitas menjadi sebuah persahabatan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Posting Komentar