Anas Urbaningrum yang berstatus tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara terkait dengan permasalahan hukum yang menjerat para pimpinan KPK.
Melalui secarik kertas, ia mengomentari kondisi KPK saat ini. Surat yang ia beri judul "Imam Kentut, Sholat Jamaah Jalan Terus" ditulis oleh Anas di dalam sel tahanan dan dibagikan kepada wartawan oleh kuasa hukumnya, yakni Handika Honggo Wongso di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/2).
Dalam surat itu, Anas menganalogikan jika permasalah hukum yang menyandung para pimpinan KPK bukan berarti masalah hukum KPK sebagai lembaga, hanya persoalan personal para pimpinannya.
"Apakah sholat jamaah harus bubar kalau imamnya kentut? Jelas tidak. Sholat jamaah tetap sah dan bisa dilanjutkan dengan cara melakukan pergantian imam," tulis Anas dalam surat tersebut.
Anas juga menulis, bahwa tidak sah sholat jamaah kalau imam yang kentut tetap dibiarkan melanjutkan tugasnya, baik karena imamnya tidak mau diganti atau lantaran makmumnya tidak ada yang bersedia menggantikan.
Menurutnya, yang bermasalah di KPK saat ini bukan shalat berjamaahnya. Yang dianggap bermasalah adalah imamnya. Idealnya, imam sadar dan segera menanggalkan jabatannya untuk diganti dengan yang lain.
"Lembaga KPK dapat diselamatkan dan harus diselamatkan. Jangan sampai karena imamnya yang kentut lalu shalat berjamaahnya jadi bubar," jelas dia.
Meski demikian, Anas berpandangan jika pimpinan KPK harus diberikan kesempatan untuk membela diri terkait semua tuduhan yang dialamatkan kepada mereka.
"Terhadap imam KPK harus diberikan kesempatan membela diri secara adil, agar jelas dinyatakan bersalah atau tidak bersalah," demikian Anas.
Melalui secarik kertas, ia mengomentari kondisi KPK saat ini. Surat yang ia beri judul "Imam Kentut, Sholat Jamaah Jalan Terus" ditulis oleh Anas di dalam sel tahanan dan dibagikan kepada wartawan oleh kuasa hukumnya, yakni Handika Honggo Wongso di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/2).
Dalam surat itu, Anas menganalogikan jika permasalah hukum yang menyandung para pimpinan KPK bukan berarti masalah hukum KPK sebagai lembaga, hanya persoalan personal para pimpinannya.
"Apakah sholat jamaah harus bubar kalau imamnya kentut? Jelas tidak. Sholat jamaah tetap sah dan bisa dilanjutkan dengan cara melakukan pergantian imam," tulis Anas dalam surat tersebut.
Anas juga menulis, bahwa tidak sah sholat jamaah kalau imam yang kentut tetap dibiarkan melanjutkan tugasnya, baik karena imamnya tidak mau diganti atau lantaran makmumnya tidak ada yang bersedia menggantikan.
Menurutnya, yang bermasalah di KPK saat ini bukan shalat berjamaahnya. Yang dianggap bermasalah adalah imamnya. Idealnya, imam sadar dan segera menanggalkan jabatannya untuk diganti dengan yang lain.
"Lembaga KPK dapat diselamatkan dan harus diselamatkan. Jangan sampai karena imamnya yang kentut lalu shalat berjamaahnya jadi bubar," jelas dia.
Meski demikian, Anas berpandangan jika pimpinan KPK harus diberikan kesempatan untuk membela diri terkait semua tuduhan yang dialamatkan kepada mereka.
"Terhadap imam KPK harus diberikan kesempatan membela diri secara adil, agar jelas dinyatakan bersalah atau tidak bersalah," demikian Anas.
0 comments:
Posting Komentar